“ tuhan….aku berjalan,, menelusuri malam setelah patah hatiku ,, aku berdoa semoga saja,, ini terbaik untuknya”
aku sendirian,, memikirkan nasib cintaku dan nasib diriku,,,,mungkin aku terlalu berbahaya buat semua orang… bahkan untuk unsure-unsur dalam kampung unsur periodikpunn tak ada yang bertahan lama memenjadi kekasihku atau sahabatku .AKU… yaa,, manusia di indonesia sering memenggilku timbal aku tinggal di periode 6 kamar VI A di kampong unsure periodic…
aku mempunyai seorang kekasih (tepatnya adalah mantan kekasih).. yaa.. orang yang sangat aku sayangi… bagaimanapun… walaupun sekarang ia meninggalkan aku,,, aku tetap sayang dia… dia bagaikan matahariku,,, yang selalu menyinariku,,, membiaskan cahayanya…. memberikan aku energy dan segalanya.. yupp.. walaupun hubungan kami sudah tak jelas tapi aku selalu merasa dia ada.. dialah cintaku… dia- sulfide-ku_S2-
aku dan sulfida,,,, PbS,, biasa di panggil galena dalam pertambangan.. galena (namaku dan sulfide) bisa menyebabkan keracunan terutama karena aku dan sulfide sangat mudah mencemari lingkngan.
bagaimanapun.. semua itu salahku.. jangan perna salahkan sulfide.. karena.. akulah yang beracun.. membahayakan banyak manusia di selilingku.. jujur.. aku tak perna berniat mengajaknya.. tapi tuhan berkehendak lain,, kita (galena) memeng perna di ciptakan untuk bersama….
berbeda dengan kakakku selenium yang berwarna merah dalam bentuk serbuk atau hitam dalam bentuk seperti kaca, aku di ciptakan oleh Tuhan YME menjadi logam putih kebiru-biruan dengan pancaran yang terang, yang sangat lunak, mudah di bentuk, dan bukan konduktor listrik yang baik.
aku,, yang bisa juga di panggil plumbum juga perna menjalin hubungan cinta dengan karbonat… yaahh,,, karena sifatku yang korosif… aku di tinggalan begitu saja,,,
aku dan karbonat (PbCO3) bisa di panggil kerusit yang berbentuk Kristal, memiliki penampilan yang terang dan halus, biasanya berwarna putih atau tidak berwarna, terkadang berwarna abu-abu bahkan hijau. aku dan karbonat juga mempunyai massa jenis yang tinggi, yang tidak larut dalam air dan melebur dengan cepat.
aku juga pernah mempunyai bebrapa sahabat…. tapi itu dulu…
begitulah aku.. pahamilaah aku,,,
mungkin aku tidaklah sempurna
creative: hallymah cutie
Minggu, 31 Januari 2010
Minggu, 24 Januari 2010
Bab
1
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
PENDIDIKAN KIMIA
Atom dan unsur
Halimah 108016200005
Kata Pengantar
Bismillahirrohmanirrohim.
Segala puji dan syukur hanya milik Allah Rabb semesta alam, karena dengan izin dan nikmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini sebagai bagian dari tugas mata kuliah kimia anorganik. Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis mengalami berbagai hambatan dan rintangan, namun berkat pertolongan-Nya dan dorongan semangat serta bimbingan dari berbagai pihak, makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada yang terhormat bapak adi. sebagai dosen.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah ilmu pengetahuan kita semua.
Jakarta,11 oktober 2009
Halimah
Daftar isi
Kata pengantar i
CHAPTER 1
Teori atom 1
Teori atom dalton 1
Teori atom thomson 2
Teori atom rutherford 2
Teori atom Bohr 3
CHAPTER 2
Struktur elektron 5
Pengertian struktur elektron 5
Struktur electron dan orbital 6
CHAPTER 3
Keadaan terikat unsure
unsur 7
Section Breaks are Key 7
Senyawa molekuler 8
Senyawa padat 8
Senyawa superberat 9
Baru, unsure super berat masuk unsure periodic 9
Index 11
Daftar pustaka 12
Chapter
1
Teori Atom
A
Tom merupakan satuan unit terkecil dalam materi, seperti halnya sel dalam biologi. Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron).
1. Teori atom Dalton
John Dalton mengemukakan hipotesa tentang atom berdasarkan hukum kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap (Proust).
Teori yang diusulkan Dalton:
a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Model atom Dalton, seperti bola pejal
2. Teori atom Thomson
Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa:
“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron”
Model atom ini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:
3. Teori atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih. Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesimpulan berikut:
a. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
b. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
c. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
4. Teori atom Bohr
Kelemahan dari Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr dengan percobaannya menganalisa spektrum warna dari atom hidrogen yang berbentuk garis.
Hipotesis Bohr adalah :
a. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
b. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang.
Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan memancarkan energi. Model atom Bohr digambarkan sebagai berikut
Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.
Kelemahan model atom ini adalah: tidak dapat menjelaskan spekrum warna dari atom berelektron banyak. Sehingga diperlukan model atom yang lebih sempurna dari model atom Bohr.
Chapter
2
Struktur Elektron
1. Pengertian dasar struktur elektron
a. Partikel dasar : partikel-partikel pembentuk atom yang terdiri dari elektron, proton den neutron.
1. Proton : partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sama dengan satu sma (amu) dan bermuatan +1.
2. Neutron : partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan netral.
3. Elektron : partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai massa dan bermuatan -1.
b. Nukleus : Inti atom yang bermuatan positif, terdiri dari proton den neutron.
c. Notasi unsur : zA A dengan X : tanda atom (unsur)
Z : nomor atom = jumlah elektron (e)
= jumlah proton (p)
A : bilangan massa = jumlah proton + neutron
Pada atom netral, berlaku: jumlah elektron = jumlah proton.
2. Struktur electron dan orbital
Orbital atom adalah sebuah fungsi matematika yang menggambarkan perilaku sebuah elektron ataupun sepasang elektron bak-gelombang dalam sebuah atom.
Struktur elektron dari Hidrogen
Hidrogen hanya memiliki satu elektron dan itu akan mengisi orbital dengan tingkat energi terendah yaitu orbital 1s.
Struktur elektron hydrogen adalah 1s1. Kita telah bahas hal ini sebelumnya.
Struktur Elektron dari Karbon
Karbon memiliki enam buah elektron. Dua pada orbital 1s dari molekul. Lalu dua yang selanjutnya pada orbital 2s. Sisanya akan terbagi satu satu dalam orbital 2p. Hal ini karena orbital 2p memiliki tingkat energi yang sama dan stabil pada keadaan sendiri.
Struktur elektron Karbon biasanya ditulis sebagai 1s22s22px12py1.
Chapter
3
Keadaan Terikat unsur
1. Unsur
Unsure atau elemen adalah zat-zat yang tak dapat di uraikan menjadi zat yang lebih sederhana oleh reaksi kimia biasa . Unsure atau zat-zat elementer berada dalam berbagai bentuk, seperti molekul beratom tunggal ex : He, molekul dwi atom ex: H2, dan logam ex: S .
Hal yang membedakan unsur satu dengan lainnya adalah jumlah proton dalam inti atom tersebut. Misalnya, seluruh atom karbon memiliki proton sebanyak 6 buah, sedangkan atom oksigen memiliki proton sebanyak 8 buah. Jumlah proton pada sebuah atom dikenal dengan istilah nomor atom (dilambangkan dengan Z).Namun demikian, atom-atom pada unsur yang sama tersebut dapat memiliki jumlah neutron yang berbeda; hal ini dikenal dengan sebutan isotop. Massa atom sebuah unsur (dilambangkan dengan "A") adalah massa rata-rata atom suatu unsur pada alam. Karena massa elektron sangatlah kecil, dan massa neutron hampir sama dengan massa proton, maka massa atom biasanya dinyatakan dengan jumlah proton dan neutron pada inti atom, pada isotop yang memiliki kelimpahan terbanyak di alam. Ukuran massa atom adalah satuan massa atom (smu). Beberapa isotop bersifat radioaktif, dan mengalami penguraian (peluruhan) terhadap radiasi partikel alfa atau beta.
Unsur paling ringan adalah hidrogen dan helium. Hidrogen dipercaya sebagai unsur yang ada pertama kali di jagad raya setelah terjadinya Big Bang. Seluruh unsur-unsur berat secara alami terbentuk (baik secara alami ataupun buatan) melalui berbagai metode nukleosintesis. Hingga tahun 2005, dikenal 118 unsur yang diketahui, 93 unsur diantaranya terdapat di alam, dan 23 unsur merupakan unsur buatan. Unsur buatan pertama kali diduga adalah teknetium pada tahun 1937. Seluruh unsur buatan merupakan radioaktif dengan waktu paruh yang pendek, sehingga atom-atom tersebut yang terbentuk secara alami sepertinya telah terurai. Daftar unsur dapat dinyatakan berdasarkan nama, simbol, atau nomor atom. Dalam tabel periodik, disajikan pula pengelompokan unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat kimia yang sama.
2. Senyawa molekuler
Senyawa merupakan zat yang terdiri dari dua atau lebih unsure dan untuk masing-masing senyawa individu sealu ada dalam proporsi massa yang sama . Senyawa kimia adalah zat kimia yang terbentuk dari dua atau lebih unsur kimia, dengan rasio tetap yang menentukan komposisi . Senyawa dapat wujud dalam beberapa fase. Kebanyakan senyawa dapat berupa zat padat. Senyawa molekuler dapat juga berupa cairan atau gas. Semua senyawa akan terurai menjadi senyawa yang lebih kecil atau atom individual bila dipanaskan sampai suhu tertentu (yang disebut suhu penguraian)
Senyawa molekuler merupakan senyawa anorganik unsure- unsure non-logam. Seperti karbon dioksida CO2. Sebagian besar senyawa molekuler logam tarnsisi adalah senyawa kompleks dan senyawa organologam yang mengandung ligan yang berikatan kovalen koordinat degan logam. Senyawa molekulerini tidak hanya meliputi senyawa kompleks mono-inti tetapi juga senyawa kompleks multi inti yang mengandung beberapa logam, atau kompleks kluster yang mengandung ikatan logam-logam.
3. Senyawa padat
Senyawa padat anorganik pada dasarnya adalah molekul raksasa. Komponen padatan anorganik terikat satu sama lain melaui ikatan ionic, kovalen, atau logam. Ikatan ionic adalah ikatan antar unsure yang secara elektronik positif (ex : logam alkali) dengan yang bersifat secara elektronik negative( ex: halogen).sementara ikatan kovalen terbentuk antar unsure yang keelektronegatifannya dekat. Namun, dalam banyak senyawa terdapat kontribusi baik ikatan ionic maupun kovalen.
4. Senyawa super berat
Unsure terakhir dalam table unsure periodic biasa adalah aktinoid Lawrensium. Lx (z=103). Namun, unsure-unsur dengan Z=104-109 “telah disintesis” dalam reaksi ton berat dengan menggunakan akselerator inti. Unsure-unsur itu adalah unsure 6d ang muncul dibawah unsure transisi hafnium, Hf, sampai indium, Ir, dan sangat boleh jadi struktur elektronik dan sifat kimianya mirip.
BARU, UNSUR SUPERBERAT MASUK TABEL PERIODIK
TAMBAHAN BARU: Para peneliti Jerman telah menambahkan sebuah unsur baru Ununbium (112) ke Tabel Periodik. Unsur kimia superberat ini diperkirakan mencapai 277 kali lebih berat dibanding hidrogen. (PHOTOS)
(Epochtimes.co.id)
BERLIN — Para peneliti Jerman menemukan sebuah elemen kimia superberat dengan nomor 112 yang sedianya akan segera dipublikasikan dalam Tabel Periodik.
Penemuan unsur 112 (Ununbium) ini kali pertama ditemukan pada 1996, saat sebuah tim di kota Darmstadt sebelah barat daya Jerman menembakkan atom timah bermuatan melalui akselerator partikel yang panjangnya hampir 400 kaki (120 meter)untuk menumbuk sebuah timbal sasaran.
“Unsur baru itu beratnya hampir 277 kali lebih berat daripada hidrogen, membuatnya sebagai unsur terberat di tabel periodik,” kata para ilmuwan di GSI Helmholtz Center untuk Penelitian Ion Berat (Heavy Ion Research) dalam sebuah pernyataan.
Inti timah dan timbal dilebur untuk menghasilkan inti dari sebuah unsur baru yang juga dikenal sebagai Ununbium, nama latin dari 112 (nama latin dari 1=un, 2=bium, 112=Ununbium)
Uni Internasional bagian Kimia Murni dan Terapan / International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) telah mensahkan penemuan unsur 112 yang ditemukan oleh tim yang dipimpin oleh Sigurd Hofmann di Helmholtz Center. IUPAC telah meminta pemberian nama resmi unsur itu untuk diajukan.
John Jost, direktur eksekutif IUPAC di Carolina Utara mengatakan bahwa menciptakan unsur-unsur baru membantu para peneliti memahami bagaimana pembangkit listrik tenaga nuklir berkembang dan fungsi bom atom.
Pemberian nomor atom 112 ini didapat dengan menjumlahkan nomor atom timah, yaitu 30 dan nomor atom 82 dari timbal (30+82=112). Nomor atom menunjukkan banyaknya proton yang terdapat di dalam inti atom.
Sejak 1981, para ilmuwan di Helmholtz Center telah menemukan enam unsur kimia, yang bernomor 107 – 112. Lima unsur sisanya sudah dikenal dan diberi nama.
Pada 1925 para ilmuwan menemukan unsur terakhir yang terdapat secara alami pada tabel periodik. Sejak itu para peneliti telah mencari untuk menciptakan unsur-unsur baru yang lebih berat.
Membuktikan keberadaan atom-atom dengan suatu massa yang demikian besar, yang juga disebut dengan unsur superberat, adalah suatu prosedur yang kompleks karena mereka hanya ada selama seper sekian detik yang sangat singkat sekali dan kemudian meluruh secara radioaktif menjadi unsur lain. (Reuters/pls)
Index
A
Alfa 2,3,7.
Akselerator 9
Anode 2
Anorganik 8.
Atom 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
B
Baling-baling 2
Berat 7,9,10
Bohr, atom 3,4
C
Campuran 1
Chemistry 10
D
Dalton, atom 1,2
Disentesis 9.
E
Elektron 1,2,3,4,5,6,7,,8,9,10.
Elemen 8,9
Energi 4,6.
F
Fakta 3
G
Gelombang 6
H
Helium 7
Hydrogen 1,4,6,7,9.
I
Inti atom 1,3,4,5,7,8,9,10.
Ion ic 8,9,10
Isotop 7
K
Katode 2
Karbon 6,7,8
Kimia 2,7,8,9,10.
Kekalan massa 1.
L
Lavoisier 1
Lintasan 4
Logam 7,8.
M
Marsden 2,3
Massa 1,5,7,8,10
Molekul 7,8.
Molekuler 8
mono inti 8
multi inti 8
N
Negative 1,2,3,4,8.
Netral 1,2,3,5.
Neutron 1,5,7.
Notasi 5
Nucleus 5
O
orbital 6
P
Padat 8
Periodic 8,9,10.
Positif 1,2,3,4,5,8.
Proton 2,3,4,7
Proust 1
R
Radioaktif 7,10.
Reksi 1,7,9.
Rutherford 2,3
S
Spekrum 4.
Struktur 5,6,9.
Superberat 9,10.
T
Thomson 2,3.
Timah 9,10.
Timbale 9,10
U
Unsure 1,5,7,8,9,10
Utara 10
W
William Crookers 2
Z
Zat 7,8.
Daftar pustaka
1. Brady, james.1999. Kimia universitas asas dan unsure. Binarupa aksara: Jakarta.
2. Saito, taro. 1996. kimia anorganik . Iwanami Publishing company.
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Atom
4. http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=91&fname=kim102_06.htm
5. http://kimiamifkho.wordpress.com/2009/07/22/perkembangan-teori-atom/
6. http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=91&fname=kim102_08.htm
7. http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/0223%20Kim%202-10a.htm
8. http://id.wikipedia.org/wiki/Orbital_atom
9. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_organik_dasar/ikatan_pada_senyawa_organik/struktur_elektron_dan_orbital/
10. http://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimia
11. http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimia
12. http://www.epochtimes.co.id/iptek.php?id=252
1
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
PENDIDIKAN KIMIA
Atom dan unsur
Halimah 108016200005
Kata Pengantar
Bismillahirrohmanirrohim.
Segala puji dan syukur hanya milik Allah Rabb semesta alam, karena dengan izin dan nikmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini sebagai bagian dari tugas mata kuliah kimia anorganik. Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis mengalami berbagai hambatan dan rintangan, namun berkat pertolongan-Nya dan dorongan semangat serta bimbingan dari berbagai pihak, makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada yang terhormat bapak adi. sebagai dosen.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah ilmu pengetahuan kita semua.
Jakarta,11 oktober 2009
Halimah
Daftar isi
Kata pengantar i
CHAPTER 1
Teori atom 1
Teori atom dalton 1
Teori atom thomson 2
Teori atom rutherford 2
Teori atom Bohr 3
CHAPTER 2
Struktur elektron 5
Pengertian struktur elektron 5
Struktur electron dan orbital 6
CHAPTER 3
Keadaan terikat unsure
unsur 7
Section Breaks are Key 7
Senyawa molekuler 8
Senyawa padat 8
Senyawa superberat 9
Baru, unsure super berat masuk unsure periodic 9
Index 11
Daftar pustaka 12
Chapter
1
Teori Atom
A
Tom merupakan satuan unit terkecil dalam materi, seperti halnya sel dalam biologi. Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron).
1. Teori atom Dalton
John Dalton mengemukakan hipotesa tentang atom berdasarkan hukum kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap (Proust).
Teori yang diusulkan Dalton:
a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Model atom Dalton, seperti bola pejal
2. Teori atom Thomson
Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa:
“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron”
Model atom ini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:
3. Teori atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih. Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesimpulan berikut:
a. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
b. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
c. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
4. Teori atom Bohr
Kelemahan dari Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr dengan percobaannya menganalisa spektrum warna dari atom hidrogen yang berbentuk garis.
Hipotesis Bohr adalah :
a. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
b. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang.
Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan memancarkan energi. Model atom Bohr digambarkan sebagai berikut
Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.
Kelemahan model atom ini adalah: tidak dapat menjelaskan spekrum warna dari atom berelektron banyak. Sehingga diperlukan model atom yang lebih sempurna dari model atom Bohr.
Chapter
2
Struktur Elektron
1. Pengertian dasar struktur elektron
a. Partikel dasar : partikel-partikel pembentuk atom yang terdiri dari elektron, proton den neutron.
1. Proton : partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sama dengan satu sma (amu) dan bermuatan +1.
2. Neutron : partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan netral.
3. Elektron : partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai massa dan bermuatan -1.
b. Nukleus : Inti atom yang bermuatan positif, terdiri dari proton den neutron.
c. Notasi unsur : zA A dengan X : tanda atom (unsur)
Z : nomor atom = jumlah elektron (e)
= jumlah proton (p)
A : bilangan massa = jumlah proton + neutron
Pada atom netral, berlaku: jumlah elektron = jumlah proton.
2. Struktur electron dan orbital
Orbital atom adalah sebuah fungsi matematika yang menggambarkan perilaku sebuah elektron ataupun sepasang elektron bak-gelombang dalam sebuah atom.
Struktur elektron dari Hidrogen
Hidrogen hanya memiliki satu elektron dan itu akan mengisi orbital dengan tingkat energi terendah yaitu orbital 1s.
Struktur elektron hydrogen adalah 1s1. Kita telah bahas hal ini sebelumnya.
Struktur Elektron dari Karbon
Karbon memiliki enam buah elektron. Dua pada orbital 1s dari molekul. Lalu dua yang selanjutnya pada orbital 2s. Sisanya akan terbagi satu satu dalam orbital 2p. Hal ini karena orbital 2p memiliki tingkat energi yang sama dan stabil pada keadaan sendiri.
Struktur elektron Karbon biasanya ditulis sebagai 1s22s22px12py1.
Chapter
3
Keadaan Terikat unsur
1. Unsur
Unsure atau elemen adalah zat-zat yang tak dapat di uraikan menjadi zat yang lebih sederhana oleh reaksi kimia biasa . Unsure atau zat-zat elementer berada dalam berbagai bentuk, seperti molekul beratom tunggal ex : He, molekul dwi atom ex: H2, dan logam ex: S .
Hal yang membedakan unsur satu dengan lainnya adalah jumlah proton dalam inti atom tersebut. Misalnya, seluruh atom karbon memiliki proton sebanyak 6 buah, sedangkan atom oksigen memiliki proton sebanyak 8 buah. Jumlah proton pada sebuah atom dikenal dengan istilah nomor atom (dilambangkan dengan Z).Namun demikian, atom-atom pada unsur yang sama tersebut dapat memiliki jumlah neutron yang berbeda; hal ini dikenal dengan sebutan isotop. Massa atom sebuah unsur (dilambangkan dengan "A") adalah massa rata-rata atom suatu unsur pada alam. Karena massa elektron sangatlah kecil, dan massa neutron hampir sama dengan massa proton, maka massa atom biasanya dinyatakan dengan jumlah proton dan neutron pada inti atom, pada isotop yang memiliki kelimpahan terbanyak di alam. Ukuran massa atom adalah satuan massa atom (smu). Beberapa isotop bersifat radioaktif, dan mengalami penguraian (peluruhan) terhadap radiasi partikel alfa atau beta.
Unsur paling ringan adalah hidrogen dan helium. Hidrogen dipercaya sebagai unsur yang ada pertama kali di jagad raya setelah terjadinya Big Bang. Seluruh unsur-unsur berat secara alami terbentuk (baik secara alami ataupun buatan) melalui berbagai metode nukleosintesis. Hingga tahun 2005, dikenal 118 unsur yang diketahui, 93 unsur diantaranya terdapat di alam, dan 23 unsur merupakan unsur buatan. Unsur buatan pertama kali diduga adalah teknetium pada tahun 1937. Seluruh unsur buatan merupakan radioaktif dengan waktu paruh yang pendek, sehingga atom-atom tersebut yang terbentuk secara alami sepertinya telah terurai. Daftar unsur dapat dinyatakan berdasarkan nama, simbol, atau nomor atom. Dalam tabel periodik, disajikan pula pengelompokan unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat kimia yang sama.
2. Senyawa molekuler
Senyawa merupakan zat yang terdiri dari dua atau lebih unsure dan untuk masing-masing senyawa individu sealu ada dalam proporsi massa yang sama . Senyawa kimia adalah zat kimia yang terbentuk dari dua atau lebih unsur kimia, dengan rasio tetap yang menentukan komposisi . Senyawa dapat wujud dalam beberapa fase. Kebanyakan senyawa dapat berupa zat padat. Senyawa molekuler dapat juga berupa cairan atau gas. Semua senyawa akan terurai menjadi senyawa yang lebih kecil atau atom individual bila dipanaskan sampai suhu tertentu (yang disebut suhu penguraian)
Senyawa molekuler merupakan senyawa anorganik unsure- unsure non-logam. Seperti karbon dioksida CO2. Sebagian besar senyawa molekuler logam tarnsisi adalah senyawa kompleks dan senyawa organologam yang mengandung ligan yang berikatan kovalen koordinat degan logam. Senyawa molekulerini tidak hanya meliputi senyawa kompleks mono-inti tetapi juga senyawa kompleks multi inti yang mengandung beberapa logam, atau kompleks kluster yang mengandung ikatan logam-logam.
3. Senyawa padat
Senyawa padat anorganik pada dasarnya adalah molekul raksasa. Komponen padatan anorganik terikat satu sama lain melaui ikatan ionic, kovalen, atau logam. Ikatan ionic adalah ikatan antar unsure yang secara elektronik positif (ex : logam alkali) dengan yang bersifat secara elektronik negative( ex: halogen).sementara ikatan kovalen terbentuk antar unsure yang keelektronegatifannya dekat. Namun, dalam banyak senyawa terdapat kontribusi baik ikatan ionic maupun kovalen.
4. Senyawa super berat
Unsure terakhir dalam table unsure periodic biasa adalah aktinoid Lawrensium. Lx (z=103). Namun, unsure-unsur dengan Z=104-109 “telah disintesis” dalam reaksi ton berat dengan menggunakan akselerator inti. Unsure-unsur itu adalah unsure 6d ang muncul dibawah unsure transisi hafnium, Hf, sampai indium, Ir, dan sangat boleh jadi struktur elektronik dan sifat kimianya mirip.
BARU, UNSUR SUPERBERAT MASUK TABEL PERIODIK
TAMBAHAN BARU: Para peneliti Jerman telah menambahkan sebuah unsur baru Ununbium (112) ke Tabel Periodik. Unsur kimia superberat ini diperkirakan mencapai 277 kali lebih berat dibanding hidrogen. (PHOTOS)
(Epochtimes.co.id)
BERLIN — Para peneliti Jerman menemukan sebuah elemen kimia superberat dengan nomor 112 yang sedianya akan segera dipublikasikan dalam Tabel Periodik.
Penemuan unsur 112 (Ununbium) ini kali pertama ditemukan pada 1996, saat sebuah tim di kota Darmstadt sebelah barat daya Jerman menembakkan atom timah bermuatan melalui akselerator partikel yang panjangnya hampir 400 kaki (120 meter)untuk menumbuk sebuah timbal sasaran.
“Unsur baru itu beratnya hampir 277 kali lebih berat daripada hidrogen, membuatnya sebagai unsur terberat di tabel periodik,” kata para ilmuwan di GSI Helmholtz Center untuk Penelitian Ion Berat (Heavy Ion Research) dalam sebuah pernyataan.
Inti timah dan timbal dilebur untuk menghasilkan inti dari sebuah unsur baru yang juga dikenal sebagai Ununbium, nama latin dari 112 (nama latin dari 1=un, 2=bium, 112=Ununbium)
Uni Internasional bagian Kimia Murni dan Terapan / International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) telah mensahkan penemuan unsur 112 yang ditemukan oleh tim yang dipimpin oleh Sigurd Hofmann di Helmholtz Center. IUPAC telah meminta pemberian nama resmi unsur itu untuk diajukan.
John Jost, direktur eksekutif IUPAC di Carolina Utara mengatakan bahwa menciptakan unsur-unsur baru membantu para peneliti memahami bagaimana pembangkit listrik tenaga nuklir berkembang dan fungsi bom atom.
Pemberian nomor atom 112 ini didapat dengan menjumlahkan nomor atom timah, yaitu 30 dan nomor atom 82 dari timbal (30+82=112). Nomor atom menunjukkan banyaknya proton yang terdapat di dalam inti atom.
Sejak 1981, para ilmuwan di Helmholtz Center telah menemukan enam unsur kimia, yang bernomor 107 – 112. Lima unsur sisanya sudah dikenal dan diberi nama.
Pada 1925 para ilmuwan menemukan unsur terakhir yang terdapat secara alami pada tabel periodik. Sejak itu para peneliti telah mencari untuk menciptakan unsur-unsur baru yang lebih berat.
Membuktikan keberadaan atom-atom dengan suatu massa yang demikian besar, yang juga disebut dengan unsur superberat, adalah suatu prosedur yang kompleks karena mereka hanya ada selama seper sekian detik yang sangat singkat sekali dan kemudian meluruh secara radioaktif menjadi unsur lain. (Reuters/pls)
Index
A
Alfa 2,3,7.
Akselerator 9
Anode 2
Anorganik 8.
Atom 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
B
Baling-baling 2
Berat 7,9,10
Bohr, atom 3,4
C
Campuran 1
Chemistry 10
D
Dalton, atom 1,2
Disentesis 9.
E
Elektron 1,2,3,4,5,6,7,,8,9,10.
Elemen 8,9
Energi 4,6.
F
Fakta 3
G
Gelombang 6
H
Helium 7
Hydrogen 1,4,6,7,9.
I
Inti atom 1,3,4,5,7,8,9,10.
Ion ic 8,9,10
Isotop 7
K
Katode 2
Karbon 6,7,8
Kimia 2,7,8,9,10.
Kekalan massa 1.
L
Lavoisier 1
Lintasan 4
Logam 7,8.
M
Marsden 2,3
Massa 1,5,7,8,10
Molekul 7,8.
Molekuler 8
mono inti 8
multi inti 8
N
Negative 1,2,3,4,8.
Netral 1,2,3,5.
Neutron 1,5,7.
Notasi 5
Nucleus 5
O
orbital 6
P
Padat 8
Periodic 8,9,10.
Positif 1,2,3,4,5,8.
Proton 2,3,4,7
Proust 1
R
Radioaktif 7,10.
Reksi 1,7,9.
Rutherford 2,3
S
Spekrum 4.
Struktur 5,6,9.
Superberat 9,10.
T
Thomson 2,3.
Timah 9,10.
Timbale 9,10
U
Unsure 1,5,7,8,9,10
Utara 10
W
William Crookers 2
Z
Zat 7,8.
Daftar pustaka
1. Brady, james.1999. Kimia universitas asas dan unsure. Binarupa aksara: Jakarta.
2. Saito, taro. 1996. kimia anorganik . Iwanami Publishing company.
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Atom
4. http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=91&fname=kim102_06.htm
5. http://kimiamifkho.wordpress.com/2009/07/22/perkembangan-teori-atom/
6. http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=91&fname=kim102_08.htm
7. http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/0223%20Kim%202-10a.htm
8. http://id.wikipedia.org/wiki/Orbital_atom
9. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_organik_dasar/ikatan_pada_senyawa_organik/struktur_elektron_dan_orbital/
10. http://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimia
11. http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimia
12. http://www.epochtimes.co.id/iptek.php?id=252
Minggu, 17 Januari 2010
penurunan titik beku
Kita tahu bahwa air murni membeku pada suhu 0oC, dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC, melainkan akan turun dibawah 0oC, inilah yang dimaksud sebagai “penurunan titik beku”.
1. Bagaimana titik beku larutan dibandingkan dengan titik beku pelarut murni?
2. Apakah zat terlarut menahan pelarut agar tidak membeku?
3. Bagaimana pengaruh kemolalan zat terlarut terhadap:
a) titik beku larutan?
b) Penurunan titik beku larutan?
Jawaban:
Penurunan Titik Beku
1. Membeku merupakan perubahan dari fase cair ke padat. Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni. Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.
2. Apabila ke dalam air murni kita larutkan garam dan kemudian suhunya kita turunkan sedikit demi sedikit, maka dengan berjalannya waktu pendinginan maka perlahan-lahan sebagian larutan akan berubah menjadi fasa padat hingga pada suhu tertentu akan berubah menjadi fasa padat secara keseluruhan. Pada umumnya zat terlarut lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa padat, akibatnya pada saat proses pendinginan berlangsung larutan akan mempertahankan fasanya dalam keadaan cair, sebab secara energi larutan lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa padat, hal ini menyebabkan potensial kimia pelarut dalam fasa cair akan lebih rendah (turun) sedangkan potesnsial kimia pelarut dalam fasa padat tidak terpengaruh. Maka akan lebih banyak energi yang diperlukan untuk mengubah larutan menjadi fasa padat karena titik bekunya menjadi lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya. Inilah sebab mengapa adanya zat terlarut akan menurunkan titk beku larutannya.
3. Pengaruh kemolalan urea terhadap :
a) Titik beku larutan
Semakin tinggi kemolalan urea, semakin rendah titik bekunya
b) Penurunan titik beku larutan
Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar perbedaan penurunan titik beku karena
kemolalan sebanding dengan penurunan titik beku.
(dari berbagai sumber)
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan penurunan titik beku? Kita tahu bahwa air murni membeku pada suhu 0oC, dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC, melainkan akan turun dibawah 0oC, inilah yang dimaksud sebagai “penurunan titik beku”.
Jadi larutan akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya. Sebagai contoh larutan garam dalam air akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya yaitu air, atau larutan fenol dalam alkohol akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya yaitu alkohol.
Mengapa hal ini terjadi? Apakah zat terlarut menahan pelarut agar tidak membeku? Penjelasan mengapa hal ini terjadi lebih mudah apabila dijelaskan dari sudut pandang termodinamik sebagai berikut.
Contoh, air murni pada suhu 0oC. Pada suhu ini air berada pada kesetimbangan antara fasa cair dan fasa padat. Artinya kecepatan air berubah wujud dari cair ke padat atau sebaliknya adalah sama, sehingga bisa dikatakan fasa cair dan fasa padat pada kondisi ini memiliki potensial kimia yang sama, atau dengan kata lain tingkat energi kedua fasa adalah sama.
Besarnya potensial kimia dipengaruhi oleh temperatur, jadi pada suhu tertentu potensial kimia fasa padat atau fasa cair akan lebih rendah daripada yag lain, fasa yang memiliki potensial kimia yang lebih rendah secara energi lebih disukai, misalnya pada suhu 2oC fasa cair memiliki potensial kimia yang lebih rendah dibanding fasa padat sehingga pada suhu ini maka air cenderung berada pada fasa cair, sebaliknya pada suhu -1oC fasa padat memiliki potensial kimia yang lebih rendah sehingga pada suhu ini air cenderung berada pada fasa padat.
Apabila ke dalam air murni kita larutkan garam dan kemudian suhunya kita turunkan sedikit demi sedikit, maka dengan berjalannya waktu pendinginan maka perlahan-lahan sebagian larutan akan berubah menjadi fasa padat hingga pada suhu tertentu akan berubah menjadi fasa padat secara keseluruhan. Pada umumnya zat terlarut lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa padat, akibatnya pada saat proses pendinginan berlangsung larutan akan mempertahankan fasanya dalam keadaan cair, sebab secara energi larutan lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa padat, hal ini menyebabkan potensial kimia pelarut dalam fasa cair akan lebih rendah (turun) sedangkan potesnsial kimia pelarut dalam fasa padat tidak terpengaruh.
1. Bagaimana titik beku larutan dibandingkan dengan titik beku pelarut murni?
2. Apakah zat terlarut menahan pelarut agar tidak membeku?
3. Bagaimana pengaruh kemolalan zat terlarut terhadap:
a) titik beku larutan?
b) Penurunan titik beku larutan?
Jawaban:
Penurunan Titik Beku
1. Membeku merupakan perubahan dari fase cair ke padat. Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni. Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.
2. Apabila ke dalam air murni kita larutkan garam dan kemudian suhunya kita turunkan sedikit demi sedikit, maka dengan berjalannya waktu pendinginan maka perlahan-lahan sebagian larutan akan berubah menjadi fasa padat hingga pada suhu tertentu akan berubah menjadi fasa padat secara keseluruhan. Pada umumnya zat terlarut lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa padat, akibatnya pada saat proses pendinginan berlangsung larutan akan mempertahankan fasanya dalam keadaan cair, sebab secara energi larutan lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa padat, hal ini menyebabkan potensial kimia pelarut dalam fasa cair akan lebih rendah (turun) sedangkan potesnsial kimia pelarut dalam fasa padat tidak terpengaruh. Maka akan lebih banyak energi yang diperlukan untuk mengubah larutan menjadi fasa padat karena titik bekunya menjadi lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya. Inilah sebab mengapa adanya zat terlarut akan menurunkan titk beku larutannya.
3. Pengaruh kemolalan urea terhadap :
a) Titik beku larutan
Semakin tinggi kemolalan urea, semakin rendah titik bekunya
b) Penurunan titik beku larutan
Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar perbedaan penurunan titik beku karena
kemolalan sebanding dengan penurunan titik beku.
(dari berbagai sumber)
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan penurunan titik beku? Kita tahu bahwa air murni membeku pada suhu 0oC, dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC, melainkan akan turun dibawah 0oC, inilah yang dimaksud sebagai “penurunan titik beku”.
Jadi larutan akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya. Sebagai contoh larutan garam dalam air akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya yaitu air, atau larutan fenol dalam alkohol akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya yaitu alkohol.
Mengapa hal ini terjadi? Apakah zat terlarut menahan pelarut agar tidak membeku? Penjelasan mengapa hal ini terjadi lebih mudah apabila dijelaskan dari sudut pandang termodinamik sebagai berikut.
Contoh, air murni pada suhu 0oC. Pada suhu ini air berada pada kesetimbangan antara fasa cair dan fasa padat. Artinya kecepatan air berubah wujud dari cair ke padat atau sebaliknya adalah sama, sehingga bisa dikatakan fasa cair dan fasa padat pada kondisi ini memiliki potensial kimia yang sama, atau dengan kata lain tingkat energi kedua fasa adalah sama.
Besarnya potensial kimia dipengaruhi oleh temperatur, jadi pada suhu tertentu potensial kimia fasa padat atau fasa cair akan lebih rendah daripada yag lain, fasa yang memiliki potensial kimia yang lebih rendah secara energi lebih disukai, misalnya pada suhu 2oC fasa cair memiliki potensial kimia yang lebih rendah dibanding fasa padat sehingga pada suhu ini maka air cenderung berada pada fasa cair, sebaliknya pada suhu -1oC fasa padat memiliki potensial kimia yang lebih rendah sehingga pada suhu ini air cenderung berada pada fasa padat.
Apabila ke dalam air murni kita larutkan garam dan kemudian suhunya kita turunkan sedikit demi sedikit, maka dengan berjalannya waktu pendinginan maka perlahan-lahan sebagian larutan akan berubah menjadi fasa padat hingga pada suhu tertentu akan berubah menjadi fasa padat secara keseluruhan. Pada umumnya zat terlarut lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa padat, akibatnya pada saat proses pendinginan berlangsung larutan akan mempertahankan fasanya dalam keadaan cair, sebab secara energi larutan lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa padat, hal ini menyebabkan potensial kimia pelarut dalam fasa cair akan lebih rendah (turun) sedangkan potesnsial kimia pelarut dalam fasa padat tidak terpengaruh.
perkenalan
hmmm... assalam...
aku slh satu calon pendidik untuk kimia... aku berusaha untuk mencintai kimia... teman2 yg punya info baru ttg kimia qt sm2 shariing yuukk,,,,,
Langganan:
Postingan (Atom)