Sabtu, 16 Oktober 2010

gerakan 3R (reduce,reuse,recycle)

Gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle.)
P
ernah kita menghitung, sudah berapa banyak sampah yang kita buang ? Hampir tiap hari manusia memiliki aktivitas sehingga tiap hari pula sampah dihasilkan. Tiap hari sedikitnya 0,002 m3/orang membuang sampah. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Salah satu langkah kongkritnya adalah dengan Gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle.) Untuk skala rumah tangga, program 3R dilaksanakan dengan cara sosialisasi kepada ibu-ibu rumah tangga, dengan cara memilah sampah produk rumah tangga menjadi tiga bagian yaitu sampah organik seperti sisa makanan, buah-buahan dan sayuran, kemudian memilah sampah non organik seperti kertas, kemasan plastic, kain, kaca, karet dan sebagainya, serta memilah sampah B-3 seperti batu baterai bekas, accu bekas, pembasmi serangga bekas maupun kaleng bertekanan.
Reduce:
Mengurangi Sampah
Contoh tindakan : 1. Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik pembungkus barang belanja; 2. Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada membeli botol baru tiap kali habis; 3. Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket yang besar daripada membeli beberapa paket kecil untuk volume yang sama.
Reuse:
Pemanfaatan Kembali Sampah
Contoh tindakan: 1. Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah; 2. Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus; 3. Memanfaatkan pakaian atau kain, plastik bekas untuk kerajinan tangan, perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya.
Recycle:
Pendauran Ulang Sampah
Daur ulang memang tidak mudah, karena kadang dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus.
Contoh tindakan :1. Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk didaur ulang; 2. Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk didaur ulang;
3. Menggunakan sampah organik untuk didaur ulang menjadi kompos.
Sebagian besar sampah bisa didaur ulang. Daur ulang dimulai dengan cara mengumpulkan, memilah, sampai mengolahnya, bertujuan untuk memisahkan material dari timbunan sampah dan memanfaatkannya kembali menjadi barang yang bisa digunakan.

Manfaat Mendaur Ulang
1. Penghematan sumber daya alam: Pemakaian bahan baku produk dari material yang telah ada dapat menghemat sampai 40% pemakaian sumber daya alam;
2. Penghematan energi: Energi yang dapat dihemat dengan menggunakan bahan baku dari material yang sudah ada sekitar 60%
3. Memperpanjang umur TPA: Jumlah sampah yang dibuang akan berkurang sampai 40% yang artinya TPA tidak akan cepat penuh sehingga umur teknisnya makin panjang.
Kenali secara Dekat Bahan Sampah
1. Sampah Organik
Sampah organik dapat diolah menjadi kompos. Pengomposan merupakan proses biologis yang terjadi karena kegiatan jasad renik. Dalam proses ini berbagai jenis jasad renik turut berperan. Jasad renik ini membutuhkan udara, air dan makanan untuk hidup. Makanan tersedia dalam sampah, sedangkan udara dan air diatur penyediaannya melalui proses pengomposan.
Bahan yang akan dikomposkan sebaiknya berasal dari sampah organik yang masih segar untuk menghindari timbulnya lalat dan bau. Bahan yang dapat dikomposkan, misalnya daun-daunan, sisa makanan, sisa buah dan kulitnya, ampas kelapa, sisa canang.
Pengomposan dapat dilakukan dengan cara: a. Ditanam di lubang; b. Model kotak; c. Model susun; d. Rongga udara; e.Kascing; f. Keranjang Takakura
Fungsi kompos dan pengomposan: a. Membantu mengelola sampah; 55% – 65% sampah merupakan sampah organik dan dapat dikomposkan yang berarti menghemat Tempat Pembuangan Akhir (TPA), menghemat biaya pengangkutan sampah, dan higienis; b. Berpotensi mengurangi pencemaran lingkungan; jumlah sampah yang dibakar, dibuang ke sungai, dan tumpukan sampah menjadi berkurang; c. Membantu melestarikan sumber daya alami; dalam hal menahan air sehingga lebih menghemat kandungan air dan dalam jangka panjang kompos akan menjadi tanah; d. Membuka; untuk mengolah sampah rumah tangga menjadi kompos
2. Kertas Daur Ulang
Menggunakan kertas dengan boros berarti merusak hutan. Menghemat pemakaian kertas berarti menyelamatkan hutan.
Hutan dimanfaatkan dan ditebang untuk memenuhi kebutuhan kayu dan kertas. Hutan menyediakan sumber daya lain untuk memenuhi kebutuhan bahan dasar obat-obatan, buah-buahan dan serat. Hutan juga membantu mempertahankan ekosistem alami dengan menjaga iklim, menyimpan air dan menyimpan sejumlah keanekaragaman hayati.
Kertas saat ini:
• Kertas mengambil tempat di lahan TPA sampah kota, 40%;
• Di seluruh dunia ada sekitar 4 miliar pohon ditebang tiap tahun untuk memenuhi kebutuhan kertas;
• Untuk membuat satu ton kertas diperlukan 4 ton kayu yang setara dengan 13 batang pohon besar. Dalam pembuatannya dibutuhkan juga 21.470 gallon air, 400 liter bahan bakar, dan 4.100 kwt listrik. Artinya, ada banyak sumber daya yang dihabiskan untuk membuat kertas.
Penghematan kertas dan penyelamatan hutan dapat dilakukan dengan cara :
• Mengurangi penggunaan kertas: jangan gunakan kertas jika tidak benar-benar membutuhkannya;
• Menggunakan lagi kertas bekas: gunakan kertas di dua sisinya, gunakan kantung-kantung atau tas kertas, buat buku catatan atau memo dari kertas sisa (scrap paper)
• Mendaur ulang kertas bekas: manfaatkan kertas yang sudah tidak digunakan lagi menjadi kertas daur ulang, belilah kertas daur ulang, gunakan kartu nama atau kartu ucapan dari kertas daur ulang
Dengan mendaur ulang kertas, secara langsung Anda telah berperan dalam: Mengurangi laju pengurangan jumlah pohon; Mengurangi penggunaan air, bahan bakar, dan listrik sebagai sumber energi; Mengurangi pencemaran air karena limbah hasil pembuatan kertas daur ulang akan diolah; Membantu industri kecil ramah lingkungan
3. Plastik
Plastik dibuat dari bahan baku fosil, terutama dari minyak bumi, gas alam dan batu bara. Bahan baku diolah dengan cara pemanasan, tekanan atau perlakuan lain dengan bantuan katalis, kemudian berubah bentuk menjadi senyawa kimia sederhana yang akan digabung menjadi rantai polimer. Polimer ini harus dibantu dengan zat aditif atau tambahan agar dapat dibentuk sesuai dengan keinginan. Zat aditif memegang peranan penting dalam pembuatan plastik. Sebagian besar dari zat aditif (terutama zat pewarna, bahan plasticizers dan stabilisator panas) mengandung logam berat dan senyawa kimia lain yang bersifat toksik bagi manusia serta menyebabkan polusi saat plastik dibuang, ditimbun atau dibakar.
Proses pembuatan plastik memerlukan energi yang sangat besar dan bersifat carcinogenic ke atmosfer. Tiap tahunnya, industri plastik menghasilkan lebih dari 21 triliun kilogram senyawa B3 (Bahan Berbahaya Beracun) dan emisi yang dilepaskan langsung ke lingkungan sebesar 85 juta kilogram senyawa beracun.
Plastik tidak terurai secara alami (biodegradable). Sampah plastik yang kita buang tidak akan hancur sampai 300 tahun.
Penggunaan plastik sebaiknya dikurangi dengan cara:
Membawa selalu tas atau kantung kain dari rumah saat berbelanja; Menghindari pembelian produk kebutuhan sehari-hari dalam kemasan plastik kecil-kecil (sachet)
Alangkah bijaksana jika mulai sekarang dan mulai dari diri sendiri kita melakukan gerakan 3R (reduse, reuse, recycle). Jangan tunda dan tidak perlu menanti orang lain atau pemerintah. Mari kita mulai menuju hidup modern dengan Gaya Hidup Green Life.

http://www.cybertokoh.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1221&Itemid=62
http://www.dradio1034fm.or.id/detail.php?id=4824